Cari Blog Ini

Jumat, 01 Februari 2013

.::Virus Merah Jambu Mulai Melanda::. oleh Al-jabar Ananda pada 21 Januari 2012 pukul 10:57 ·


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

VMJ adalah istilah baru yang sudah dikenal cukup lama. sebenarnya sich bisa dibilang kudet juga alias kurang up date kalo masih ada diantara sobat muda yang ga kenal bahwa itu adalah Virus Merah Jambu. Virus merah jambu Ini bukan virus sembarangan Lho, virus ini bisa mematikan kemuliaan generasi muslim, semoga virus ini jauh dari sobat muda semua deh. virus ini bisa menghambat dan mengotori eksistensi iman, bisa melemahkan potensi dan menjauhkan kita dari kasih sayang illahi.

Emmm… ukuran sempurnanya iman seseorang salah satunya adalah dari seberapa besar kasih sayang kita terhadap saudaranya seiman, membenci dan mencintai hanya karena Allah semata. maka atas dasar rasa sayang inilah mari sama-sama kita ungkap tentang bahaya virus merah jambu.

Pada dasarnya rasa sayang yang special, takut kehilangan, ingin saling menjaga, ingin selalu bersama, adalah fitrah manusia. Semua yang normal diantara kita pasti pernah merasakanya. Tak seorangpun bisa menafikanya bukan?. Orang bilang itu cinta. Dan sebenarnya, perasaan tersebut bisa jadi motivator yang hebat dalam proses perbaikan diri seseorang. Bisa membuat semua jadi jauh lebih istimewa dari sebelumnya. tapi terkadang juga hingga bisa membuat manusia benar-benar terlena dalam ma’siat dan jatuh dalam jurang nista.

Ya, perasaan itu bisa memuliakan, bisa juga menghinakan seseorang. Tergantung bagaimana seseorang itu menyikapi ketika perasaan yang satu ini datang. Mungkin kita sama-sama tahulah mengenai aturan islam dalam pergaulan lawan jenis. Soal pacaran, jelas diharamkan dan merupakan ikatan yang sangat rentan. Rentan terhadap kekhawatiran, ketakutan ditinggalkan, rentan pada kemaksiatan..ah, mungkin kamu jauh lebih faham dech ya.

Nah, bagi yang sedang atau ingin pacaran sebelum nikah, mari kita sejenak berpikir jernih. yang jadi pertanyaan adalah, kenapa perasaan itu harus melalui ikatan yang jelas-jelas kita tau bahwa itu adalah salah dan diharamkan dalam Islam??. Padahal secara akal sehat saja, tak seorang pun yang dapat memastikan bahwa doi’ benar-benar akan jadi pasangan kita kelak??.

Perasaan itu bukan jaminan apa yang akan terjadi di depan kita. Tul ga??. Jangankan satu bulan atau bahkan satu tahun ke depan, yang akan terjadi besok aja tak seorangpun tahu pasti mengenai apa yang akan terjadi. Sobat Muda masih mungkin bertemu akhwat lain, begitu juga si Dia, masih mungkin bertemu dengan ikhwan laen. Kamu masih mungkin merasakan cinta pada yang lain, begitu juga dirinya.

Jangankan yang pacaran. yang dah nikah aja kemungkinan untuk berpisah dan beralih ke lain hati itu masih ada. ya ga??. Lalu kalo begitu, untuk apa donk pacaran?? tentunya sudah bisa memberikan jawaban, bahkan mungkin setumpuk jawaban dan ada di benak kamu. Ya bener, yang pasti, pertama menambah aktifitas kemaksiatan, dan tak menutup kemungkinan adanya beban yang mesti di tanggung sebelum waktunya. Setidaknya beban perasaan, pasti ada. Memang banyak hal manis yang terasa,,tapi ibarat sirup__yang manis, sangat manis__ tapi akankah selamanya ia kan terasa manis?.

Nah Loh…sekarang aku mo tanya. Kalo disuruh pilih, kamu pilih sirup atau air putih biasa??. Sirup memang manis, tapi sementara saja. Setelah habis manisnya, rasa dahaga seringkali tak kunjung sirna. Kadang masih ingin buat sirup lagi. Tapi jika seandainya stock sirup habis, tak ada lagi sirup…gmn coba??. Lain halnya dengan air putih.

Selain menyehatkan, ia kan selalu tersedia tuk melepas dahaga. Inilah perumpamaan, perbedaan antara pacaran dan menikah.
Sementara di sisi lain kita pun di tuntut mencintai Allah & Rasul-Nya lebih dari apapun atau siapapun. Islam menyajikan pelajaran yang berharga tentang manajemen cinta, tentang bagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioritas cintanya.

Urutan tertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SUBHANAHU WA TA’ALA, kemudian kepada Rasul-Nya. Cinta pada sesama makhluk diurutkan sesuai dengan firman-Nya, kita bisa lihat di Qur’an Surat Annisa ayat ke-36, yang intinya adalah kepada kedua orangtua, karib-kerabat (yang mahram), anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkan harta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat porsi untuk dicintai pada tataran yang lebih rendah.

Kembali ke Virus Merah Jambu, kalaulah kita dah tau bahwa tidak ada istilah pacaran dalam Islam, maka solusi terbaiknya adalah segera menikah. Akan tetapi jika memang  belum siap untuk menikah, perbanyaklah shaum dan beraktivitas yang bermanfaat untukm kegiatan dunia dan akhirat kita. kalau masalah pasangan..?? mintalah sama Alloh untuk diberikan pendamping hdup yang baik dan setia sampai jannah nanti.

Kalau difikir-fikir, langkah ini sangat sederhana, akan tetapi ngejalaninnya itu sebenarnya enggak mudah Lo. Kamu pasti akan mengalami banyak tantangan. baik itu tantangan dari hawanafsu pribadi ataupun bisikan dan godaan dari Lingkungan, tapi itulah ujian. Tinggal tergantung kamunya aja, mana yang ingin dipertahankan. Toh semua ini hanya pilihan yang membawa konsekwensi untuk langkah selanjutnya.

Yakin dech, tanpa pacaran, semua tetap bisa berjalan dengan lebih baik. Karenanya untuk apa mengikat diri dengan ikatan yang rentan?, Sementara kamu pun tau lah ya, ikatan yang rentan itu seperti apa.

Mungkin buat yang udah kebilang aktivis islam baik itu di rohis ataupun di LDK dan lain-lain, mungkin istilah pacaran sudah terhapus dalam kamus sehari-harinya, tapi ada cara lain untuk mengemas pacaran ini dengan istilah ta’aruf. dan bahasa komunikasinya pun dikemas dengan bahasa yang islami dikit.., mulai dengan motivasi qiyamullail ke lawan jenis lah brelanjut ke motivasi belajar yang berujung saling perhatiin masalah pribadinya…. fenomena sekarang kadang sangat ironis sekali, seorang aktivis laki-laki atau yang dikenal dengan sebutan ikhwan sms-in aktivis akhwat yang jauh disana.. sementara temen atau sodaranya sendiri disebelahnya solat shubuh telat aja.. dibiarin… waah yang ginian nich lebih berabe urusannya.., soalnya kalau aktivis islam udah punya penyakit kayak gini nich, dengan alasan koordinasi dakwah lah, dan seabrek alasan lain yang menghalalkan ikhtilath atau campurbaur ikwan dan akhwat dan bisa jadi sampai berkholwat atau berdua-dua an… serem khaan.

Sebaik-baik dan seindah-indah pacaran adalah pacaran setelah pernikahan. Namun yang jangan sampe terlupakan agar keindahan pacaran setelah pernikahan itu dapat kita rasakan, tentunya langkah-langkah menuju pernikahan itu harus di lalui sesuai syari’at Islam, alias bukan asal jalan…. Sudah tiba masa, dimana harus kita tunjukkan, siapa kita sebenarnya. Wahai generasi muslim sejati. Dimana ideology benar-benar diuji. Dimana lingkungan sering tak sesuai dengan ingin dalam hati.

Ingat sekali lagi, Barangsiapa Allah tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya.  Namun siapa dunia tujuannya, niscaya kan letih dan pasti sengsara diperbudak dunia sampai akhir masa.  Allah melihat, Allah mendengar, segala sikap dan kata-kata, tiada kan luput satu pun jua. Allah tak kan lupa selama-lamanya…..

wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh …..!!!

Sumber .:: FAJRIFM ::. Suara Kebangkitan Islam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar